Senin, 06 Februari 2012

Cara Masyarakat Dan PSSI Dalam Menyikapi Carut Marut di Liga Indonesia




Carut marut masalah liga sepak bola di Indonesia sampai hari ini belum tuntas. Bahkan usulan menggabungkan kedua liga ini sangat kecil kemungkinannya. Mengingat kedua liga ini Sama-sama ngotot ingin menjadi pemenang dalam pertarungan di kompetisi liga Indonesia, sehingga Indonesia saat ini punya dua liga, padahal dalam suatu negara seharusnya ada satu liga, sehingga PSSI di tuntut mampu bersikap tegas dalam permasalahan kekisruhan di liga Indonesia saat ini.

Ketika LPI dan LSI sudah tidak dapat di gabungkan lagi. Maka tidak ada cara lain masyarakatlah yang memilih liga mana yang layak di tonton sebagai liga terbaik di Indonesia, walau sudah jelas FIFA dan PSSI mendukung LPI sebagai liga resmi Indonesia, tetapi masyarakat tetap punya hak, untuk menilai liga mana yang layak di Indonesia.

FIFA merencanakan menjatuhkan sanksi kepada badan sepak bola Indonesia, apabila sampai tanggal 20 Maret 2012 permasalahan dua liga ini belum selesai juga. Posisi PSSI saat ini di tuntut tidak boleh ragu sedikitpun, untuk mempertahankan pendiriannya, bahwa LPI adalah liga yang resmi di Indonesia, sedangkan LSI bisa di katakan liga ilegal di Indonesia. Mengingat PSSI harus membawahi satu liga di Indonesia.

Lalu timbul pertanyaan mendasar. Apakah PSSI sanggup menyatukan LSI dan LPI? Nah! kalau PSSI sanggup menyatukan, maka PSSI harus mengatur sebaik mungkin kompetisi yang sehat di Indonesia, agar mampu menujunjung tinggi sportifitas dalam mengelola liga Indonesia saat ini, tetapi kalau PSSI tidak sanggup menyatukan, maka tidak ada jalan lain PSSI harus tegas mengambil sikap mendukung liga yang di anggap resmi PSSI dan FIFA. mengingat liga Indonesia harus tetap bejalan dalam kondisi apapun.

Posisi masyarakat Indonesia pilih LPI atau LSI? Semua tergantung masyarakat Indonesia lebih suka LPI atau LSI, karena masyarakat juga ikut menentukan liga mana yang layak tumbuh subur di Indonesia. Mengingat bola tanpa masyarakat kurang bermakna, begitupun juga masyarakat tanpa bola bisa di bilang masak sayur tanpa garam. Karena bola sudah menjadi dunia hiburan bagi masyarakat di seluruh nusantara Indonesia. Wallahu a'lam bisshowab.............

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar