Sabtu, 29 Desember 2012

Tolak Pesta Tahun Baru Menggunakan Dana APBD




Tahun baru sering di identikkan dengan berbagai bentuk pesta dengan menghadirkan sebuah acara yang sangat ramai ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, mulai dari pesta musik, pesta kembang api, dan berbagai pesta lainnya.

Keberadaan pesta di tahun baru sebagai bentuk pesta tahunan, sebagian dari pemerintah daerah malah ada yang ikut mendukung kesuksesan acara perayaan pesta tahun baru, bahkan pemerintah pusat DKI Jakarta tak mau ketinggalan ikut nimbrung dalam hajatan besar pesta tahun baru, tetapi kalau tahun baru hanya sebatas hura-hura, apalagi kalau sampai terjadi pesta mabuk-mabukan maupun pesta negatif lainnya, berarti pesta tahun baru sama dengan pesta mubazir belaka.

Sebenarnya, pesta tahun baru boleh saja dilakukan, tetapi dengan cara mengedepankan akhlakul karimah, bukan malah menjurus dalam tindak negatif saat perayaan tahun baru. Sehingga tahun baru menjadi barokah ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Pesta tahun baru sudah saatnya tidak menggunakan dana APBD, karena dana APBD merupakan hasil dari berbagai sumber pajak, untuk menciptakan sebuah kesejahteraan masyarakat, bukan diperuntukkan buat pesta kembang api maupun pesta musik belaka, apalagi dana APBD dijadikan lahan korupsi di saat tahun baru tiba, tentu kondisi tersebut, sudah seharusnya ditolak dengan tegas, agar dana APBD selamat dari tangan-tangan jahil yang ingin menilep uang negara.

Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sudah seharusnya digunakan yang lebih bermanfaat, untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas, baik untuk pendidikan, sarana umum, dan lain sebagainya, bukan malah dan APBD dibuat hura-hura dalam perayaan tahun baru.

Sungguh ironis, apabila dana APBD dijadikan pesta yang mubazir, seperti pesta kembang api maupun pesta mubazir lainnya. Sehingga pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sudah seharusnya mengkaji ulang, apabila melakukan perayaan tahun baru dengan menggunakan dana APBD, apalagi dengan jumlah uang berjuta-juta, bahkan sampai tembus bermilyar-milyar. Inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat saat mengadakan perayaan pesta menyambut tahun baru tiba.

Kalau pemerintah daerah maupun pemerintah pusat di setiap tahun baru masih menggunakan dana APBD, untuk mendukung kegiatan hura-hura ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, terutama apabila dukungan itu dalam bentuk financial yang bersumber dari kas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka penolakan sudah seharusnya dilakukan dari berbagai elemen anak bangsa. Mengingat APBD merupakan uang rakyat, tetapi kalau salah urus dalam pemanfaatannya, maka secara langsung mendatangkan kerugian bagi masyarakat luas.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkah kepada para pembaca, untuk tetap semangat saat menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari, agar kemuliaan selalu mengiringi langkah perjalanan kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Rabu, 26 Desember 2012

Kaitan Nikah Siri Dengan Korupsi Liar Rp. 1,2 Trilyun di Lembaga KUA



Aktivitas berbagai tindak korupsi liar atau sering disebut dengan istilah: "pungutan liar" yang dilakukan Kantor Urusan Agama (KUA) masih sering terjadi ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, padahal lembaga KUA di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), sudah seharusnya berkewajiban sebagai lembaga berbasis agama, untuk memberikan sebuah suri tauladan yang baik, bukan malah memberikan sebuah suri tauladan yang buruk bagi lembaga pemerintahan lain, agar bangsa Indonesia kedepan mampu terbebas dari segala bentuk tindak korupsi liar

Menurut dari berbagai sumber data tentang aktivitas tindak korupsi liar yang lakukan KUA tembus mencapai angka yang menakjubkan, yakni: berkisar sekitar Rp 1,2 triliun, kalau tindak korupsi liar ini terus dibiarkan, berarti bangsa Indonesia mengalami krisis moral di bawah titik nadir, maka sudah seharusnya pemerintah menindak tegas para oknum  KUA yang terlibat dalam segala bentuk tindak korupsi liar ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Modus korupsi liar biasanya dilakukan disaat ada sejumlah pasangan yang mendaftar ke KUA untuk menikah. Berangkat dari proses inilah biasanya para penghulu meminta jatah atau ongkos, padahal biaya sebenarnya hanya berkisar sekitar Rp 30 ribu, tetapi para penghulu nakal itu mematok tarif sampai tembus Rp 500 ribu, sungguh memperihatinkan lembaga KUA dibawah Kementerian Agama (Kemenag) saat ini, padahal kalau di akumulasikan dalam setahun ada sekitar 2,5 juta pasangan menikah. Kalau dikalikan Rp 500 ribu, hasilnya sekitar mencapai Rp 1,2 triliun pertahun.

Tindak korupsi liar makin marak terjadi ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, khususnya di dalam lembaga KUA, karena terjadinya sebuah tindak korupsi tak lepas dari aturan yang belum jelas dari lembaga peradilan, untuk mengatur tentang tindakan tersebut.

Penyebab korupsi liar sulit dihentikan, karena semua tak lepas terkait dengan sebuah budaya, apalagi sudah menjadi hal biasa, apabila sang calon mempelai memberikan ongkos bagi para penghulu, meski jumlahnya terbilang tidak sedikit, dan penyebab lainnya dari permasalahan geografis Indonesia yang sangat beragam. Mengingat banyak daerah pedalaman, baik berupa pegunungan maupun kepulauan yang tidak bisa dijangkau dengan mudah. Bahkan tak jarang para penghulu terpaksa menggunakan perahu atau transportasi lain, untuk menyeberang dari satu daerah-kedaerah lain. Sehingga transportasi membengkak dari anggaran sebenarnya, dari sinilah beban membengkak, dan menjadi lahan subur bagi para koruptor liar dengan modus "para penghulu meminta uang pesangon kepada sang calon mempelai saat melangsungkan hajat pernikahan".

Kaitan nikah siri dengan Korupsi liar Rp. 1,2 trilyun di lembaga KUA tak dapat dipisahkan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, apalagi keduanya saling berkaitan antar satu sama lainnya, baik antara penghulu maupun dengan sang calon mempelai, karena disaat biaya pernikahan tinggi, maka bagi masyarakat miskin akan merasa keberatan saat melangsungkan hajat pernikahan di KUA. Sehingga dengan biaya tinggi dalam melangsungkan pernikahan di lembaga KUA, maka masyarakat miskin lebih memilih menikah siri sebagai jalan memuluskan dalam melangsungkan pernikahan.

Nikah siri sendiri biasa diistilahkan dengan "perkawinan siri", yang berasal dari kata nikah dan siri. Kata “siri” berasal dari bahasa Arab “sirrun” yang berarti rahasia, atau sesuatu yang disembunyikan. Melalui akar kata ini nikah siri diartikan sebagai nikah yang dirahasiakan, karena nikah siri berbeda dengan nikah pada umumnya yang dilakukan secara terang-terangan. Mengingat nikah siri merupakan sebuah pernikahan yang tidak tercatat secara resmi oleh lembaga pencatatan negara, dan sering pula nikah siri disebut dengan istilah: "nikah di bawah tangan".

Dari paparan diatas tentang korupsi liar yang dilakukan lembaga KUA, ternyata menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga sudah saatnya peraturan mengenai korupsi liar ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, untuk secepat mungkin dibuat Undang-undang yang tegas, agar pemerintah melarang segala bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh para penghulu terhadap para sang calon mempelai di saat sedang melaksanakan hajat pernikahan.

Semoga Allah SWT memberikan jalan terbaik kepada bangsa Indonesia, untuk secepat mungkin keluar dari budaya korupsi ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, agar bangsa Indonesia mampu tegak berdiri di tingkat lokal maupun Internasional, Amiin.......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Jumat, 21 Desember 2012

Setumpuk Air Mata Tasbih






Tatkala malam gelap gulita beranjak mendekat, hati mulai tergores limbah dosa bertebaran di alam raya, sampai daku menitikkan air mata dalam genangan gerimis kehidupan, hingga tak sadarkan diri ketitik nafas pemberhentian.

Alam terpancar dari warna aura jingga menghujam dicelah-celah jiwa kesepian, magnet kehidupan berupa harta, tahta, wanita menjadi seonggok dosa tak terampunkan, tatkala itu pula daku mengucapkan dari hati setumpuk tasbih sebagai wujud rasa puja-puji syukurku pada Ilahi.

Subhanallah, subhanallah, subhanallah, terucap lirih dari hati sanubariku yang terdalam, agar ruh dan jasadku mendapatkan ketenangan yang terpancar dari rahmat dan berkah Ilahi. 

Keikhlasan satu kata indah dalam sukma kehidupan, agar ridha dari sang maha pencipta segala tertoreh pada jiwa dan raga, karena ridha dan keikhlasan salah satu kunci taubat atas dosa-dosa daku yang kian menumpuk bagai "bah air samudra di alam raya".

Ooo...Allah, daku berlari di alam kehidupan yang penuh banjir dosa, bahkan dosa sudah bertebaran di cakrawala, tapi daku tak mampu hilang dari segala dosa, karena ruh dan jasadku sudah terjebak dalam lingkaran limbah kehidupan.

Makna kehidupan telah menjadi abal-abal kepalsuan, dusta tiap detik mengarungi nafas di alam raya, sampai pada titik akhir kemurkaanMU tiba, tsunami, banjir, gunung meletus, gempa, dan berbagai bencana alam tiba tanpa disangka, karena Firman dan Sabda telah diabaikan para pendusta, akhirnya atas dosa-dosa yang kian menumpuk di alam raya, bencana alam maupun kemanusiaan tak dapat disanggah, karena lagi-lagi alam sudah tercemar limbah berbagai dosa.

Setumpuk tetesan air mata tasbih di keheningan malam menghias warna langit dan bumi, tatkala itu pula daku bertaubat atas dosa alam raya, bersama sebuah makna akhir zaman yang kian mulai terasa di alam jiwa maupun raga, dan akhirnya tetesan air mata menjadi saksi bisu antara daku dan sang maha pencipta segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Rabu, 19 Desember 2012

Cinta Kosong


Angin berhembus dari lubuk hati dengan nama cinta, laskar langit bahtera kasih bersama aura rasa, bercampur baur bahagia nan warna dalam gubahan genangan jiwa, diantara layang-layang menggugah sanubari asa, tuk mengarungi bah samudra raya, agar naungan sang pencipta raga ridha dalam kisah perjalanan sepucuk nyawa.

Segenggam cinta terserabut diantara puing-puing permata, kupilih dari secercah belahan jiwa, bersama angan-angan melayang jauh sampai tak terlihat rupa, tapi kurasa sangat dekat dalam jasad, karena dia ada dalam naungan imaji terdalam bagian sukma.

Oooo..Allah daku berlari merajut mimpi yang sudah menjadi kepingan dalam kisah-kasih separuh nyawa, padahal hari sudah kian menua, apalagi raga sudah nampak layu di alam nyata, tapi hati tetap saja tanpa perubahan sedikitpun tentang dia yang ada di alam rasa.

Rangkaian kata tak mampu memahami sebuah makna cinta, walau kata terangkai berbaris-baris bait bahasa, karena semua tak lepas dari sebuah cinta kosong yang tak punya sepuing makna, namun terasa kebenaran begitu dekat, padahal nyata tak pernah hadir di alam raya sebuah raga.

Cinta kosong bagian dari dua alam yang terpisah antara hati maupun raga, karena hati terasa dekat, padahal raga sangat jauh dari alam nyata, dan akhirnya hati dan raga berbeda arah pandang di saat memahami segala hasrat tentang makna kehidupan di alam rasa.

Daku sampai pada titik keduanya dengan memasuki alam hati maupun raga, bahwa akhirnya cinta hanya sebuah makna kosong, karena jiwa penuh dengan imaji yang tak sesuai dengan nyata. Dari sinilah! Makna cinta kosong terjawab sudah, bersama makna tentang sebuah rupa.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Senin, 17 Desember 2012

Hukum Indonesia "Tajam Kebawah, Tumpul Keatas"






Membicarakan hukum dinegeri Indonesia membuat hati terasa pilu, karena banyak sekali kasus hukum yang jauh dari nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan persamaan, apalagi mengingat berbagai kasus besar, seperti: kasus Hambalang, Century, BLBI, dan berbagai kasus besar lainnya, semua kasus besar itu terasa "menguap bah embun pagi ditelan sinar mentari".

Keberadaan hukum dinegeri Indonesia, ketika berhadapan dengan golongan masyarakat atas yang mempunyai segudang uang, terasa hukum mengalami ketumpulan dalam melakukan sebuah proses peradilan, lagi-lagi hukum mengalami macet dimeja peradilan, bahkan lembaga peradilan terasa mogok saat berhadapan dengan kaum bangsawan maupun kaum pejabat disaat terlibat pencurian uang negara diberbagai wilayah di NKRI.

Memperihatinkan merupakan bahasa yang pantas disematkan atas berbagai tindak penyimpangan hukum dinegeri Indonesia. Mengingat berbagai tindak ketidak-adilan begitu banyak dilakukan ditengah-tengah realita kehidupan dilembaga peradilan, padahal lembaga peradilan yang menjalankan hukum mempunyai kewajiban dan tanggung jawab penuh, untuk menjalankan hukum di Indonesia secara seadil-adilnya.

Hukum di Indonesia masih jauh dari rasa keadilan, kebenaran, dan persamaan, apabila mengingat berbagai kasus besar mengalami stagnasi dimeja peradilan, dan tidak pernah sampai tahap penyelesaian akhir tentang kasus hukum atas berbagai tindakan para oknum pejabat yang menilep uang negara, sungguh memperihatinkan kondisi lembaga peradilan yang jauh dari rasa keadilan, pada saat lembaga peradilan menjalankan eksistensi hukum dinegeri Indonesia.

Ketika hukum dinegeri Indonesia berhadapan dengan kasus pencurian sandal, bambu, pisang, ayam, dan berbagai kasus kecil lainnya, hukum di Indonesia begitu tajam memberikan sangsi pidana terhadap para pelakunya, tetapi disaat berhadapan dengan kasus besar, seperti: kasus Hambalang, Century,  BLBI, dan berbagai kasus besar lainnya, terasa hukum mengalami ketumpulan yang sangat memperihatinkan.

Kondisi hukum di Indonesia yang terlihat tebang pilih, pada saat melakukan berbagai tindak peradilan membuat pertanyaan besar, apakah keberadaan hukum di Indonesia hanya diperuntukkan bagi golongan bawah semata? Kalau melihat dari nilai-nilai keadilan, kebenaran, persamaan, tentu sudah seharusnya hukum tidak boleh membeda-bedakan golongan bawah atau golongan atas, semua sudah seharusnya sama dihadapan hukum, seperti istilah: "duduk sama rendah, berdiri sama tinggi", karena bagaimanapun juga? Hukum merupakan pintu gerbang dalam menjalankan fungsi sebagai bentuk keadilan, kebenaran dan persamaan.

Ketika hukum terus mengalami bentuk diskriminasi terhadap masyarakat bawah dengan masyarakat atas, maka fungsi hukum sebagai lembaga peradilan mengalami kegagalan total, untuk menjalankan amanah Undang-undang yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, padahal keberadaan hukum sudah seharusnya mampu mewujudkan keadilan, kebenaran, dan persamaan ditengah-tengah realita kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menegakkan kembali hukum dinegeri Indonesia merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, agar masyarakat kembali percaya, bahwa hukum di Indonesia sudah mampu berjalan secara fungsinya sebagai lembaga peradilan tanpa pandang bulu, untuk menegakkan keadilan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Lembaga hukum sudah seharusnya dapat bekerja dengan baik dan tepat sasaran. Sehingga hukum dinegeri Indonesia tidak ada bahasa hukum yang pandang bulu dalam menindak berbagai kasus-perkasus, tetapi hukum di Indonesia sudah seharusnya menjalankan amanah sebagai pengadil seadil-adilnya ditengah-tengah realita kehidupan berbangsa dan bernegara.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkah kepada masyarakat Indonesia, untuk terus mengawasi lembaga peradilan, agar lembaga peradilan dapat bekerja dengan penuh semangat dalam mengangkat nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan persamaan, Amiin.......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Minggu, 16 Desember 2012

Peran Umat Muslim di Pilpres 2014


Pilpres 2014 merupakan sebuah hajat besar yang diselenggarakan oleh negara dengan dibantu berbagai lembaga maupun elemen masyarakat, untuk mengadakan pemilihan nomor satu di Republik Indonesia, agar bangsa Indonesia mempunyai pemimpin yang sesuai dengan kehendak masyarakat luas.

Mencari sosok pemimpin diharapkan mampu menjadi tombak perubahan menuju lebih baik disegala aspek kehidupan, mulai dari aspek sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, tehnologi, politik, dan berbagai aspek lainnya. Sehingga ditengah-tengah realita kehidupan mampu tercipta sebuah keharmonisan, kesetaraan, persamaan, keadilan, kesejahteraan, dan kemandirian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menatap hajat besar dalam Pilpres 2014 menjadi sebuah impian sebagain besar masyarakat dari sabang sampai Merauke, untuk menghasilkan sosok pemimpin yang dicintai dan dihormati masyarakat luas, agar kedepan bangsa Indonesia mampu berbicara lebih nyaring lagi, tidak hanya sebatas bicara dikancah lokal, regional, tetapi mampu berbicara lebih luas lagi dikancah Internasional.

Menentukan pemimpin dinegeri seluas Indonesia menggunakan sistem demokrasi yang tak lepas dari bentuk musyawarah, untuk mencapai mufakat secara bersama, dan musyawarah dalam menentukan pilpres 2014 dengan cara luber (langsung umum bebas rahasia), tak ketinggalan pula harus jurdil (jujur adil) dalam melaksanakan hajat sebagai jalan menentukan presiden sebagai pemimpin bangsa di NKRI.


Peran umat Muslim di Pilpres 2014 sangat menentukan, baik berangkat dari calon pemimpin maupun berangkat dari calon pemilih, apalagi sebagain besar penduduk Indonesia beragama Islam. Sehingga keberadaan umat Muslim sangat urgen dalam menentukan pemimpin 2014 dikancah perpolitikan di negeri Indonesia.

Peta perpolitikan Pilpres 2014 semakin memanas, apalagi waktu terus berputar mendekati tahun 2014. Sehingga para kader, simpatisan, dan juga calon Presiden mulai gencar memperkenalkan diri, baik melalui program atau hanya sebatas melalui iklan di TV, radio, baliho, dunia maya, dan berbagai iklan lainnya.

Dengan adanya Pilpres 2014 menjadi sebuah impian besar bagi umat Muslim, agar pada tahun 2014 umat Muslim mendapatkan pemimpin yang tidak hanya sebatas pencitraan semata, apalagi pemimpin yang menyimpang dari tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pemimpin yang menjadi harapan besar umat Muslim adalah: pemimpin yang mampu bertindak dengan cerdas dan mempunyai keberanian, untuk menjalankan amanah dan tanggung jawab penuh, untuk melaksanakan kewajiban sebagai seorang pemimpin disebuah bangsa besar yang bernama Republik Indonesia.

Berkibarlah! Bendera Indonesia di Pilpres 2014 dengan semangat baru, untuk membawa rekonstruksi disegala aspek kehidupan, agar bangsa Indonesia semakin jaya dibelahan bumi raya, khususnya dibelahan Nusantara dalam membangun sebuah bangsa dan negara yang sesuai dengan keinginan masyarakat secara universal.

Peran umat Muslim dalam menyongsong Pilpres 2014 sebagai penentu keberhasilan berlangsungnya hajat besar yang diselenggarakan negara, untuk memilih sosok pemimpin yang disegani dan dihormati seantera Nusantara, agar mampu membawa bahtera bangsa menuju kejayaan seantera alam raya.

Mengawal Pilpres 2014, untuk menghindarkan dari berbagai bentuk politik yang menyimpang sangat diperlukan dalam sebuah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, maka peran umat Muslim sangat urgen, untuk mengawal berlangsungnya Pilpres 2014, agar keberadaan Pilpres 2014 dapat berlangsung secara luber dan jurdil dalam pelaksanaannya.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada umat Muslim, untuk terus berusaha melaksanakan amar ma'ruf dan nahi munkar yang sesuai dengan ajaran kitab suci Al-Qur'an, agar tercipta sebuah kehidupan yang penuh rahmat dan berkah, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Keyboardku Terbentur Papan Tulis Para Pendidik






Para pendidik merupakan garda depan dalam membangun sumber daya manusia yang handal diseluruh kawasan Nusantara. Sehingga peran para pendidik sangat urgen dalam membangun sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi kalau para pendidik jauh dari realita kehidupan dalam mengajarkan tentang berbagai aspek keilmuan, berarti masa depan anak bangsa akan mengalami kondisi yang darurat.

Banyak perguruan tinggi yang telah menghasilkan alumnus dengan berbagai tindak penyimpangan, mulai dari yang sederhana sampai yang paling pelik. Sehingga terjadilah sebuah tindak koruptor, kolusi, dan nepotisme, semua tak lepas dari moral anak didik yang diajarkan para pendidik mengalami kegagalan dalam membangun sebuah akhlakul karimah yang beradab.

Papan tulis para pendidik sudah seharusnya mampu menghasilkan sebuah catatan maupun sebuah inspirasi positif bagi para anak didik, agar kelak suatu saat anak didik mampu mengaplikasikan ilmu yang diajarkan dari papan tulis para pendidik, untuk diwujudkan ditengah-tengah realita kehidupan secara baik dan tepat sasaran.

Dengan kejadian berbagai aksi tawuran para pelajar merupakan salah satu bentuk kegagalan para pendidik dalam membangun moral anak didik, padahal para pendidik sudah seharusnya mempunyai tanggung jawab penuh, untuk melakukan kewajiban dalam mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi para anak didik, agar anak didik lebih mandiri dalam menjalankan berbagai aktivitas kehidupan.

Keberadaan para pendidik dituntut tidak hanya sebatas mengajarkan rumus-rumus belaka, apalagi rumus-rumus yang jauh dari realita kehidupan, karena kalau para pendidik sebatas mengajarkan rumus-rumus semata, dan mengacuhkan berbagai permasalahan realita kehidupan, untuk dipecahkan melalui pemahaman secara tepat, maka yang terjadi anak didik dalam belajar hanya sebatas teori semata.

Keberadaan papan tulis sudah seharusnya tidak sebatas menulis rumus-rumus dari buku semata, apalagi buku-buku yang berasal dari paradigma pemikiran barat, tetapi sudah seharusnya para pendidik mampu melakukan berbagai bentuk aktivitas dengan cara melihat realita kehidupan. Sehingga para pendidik dengan melihat maupun mengamati realita kehidupan mampu menghasilkan sebuah rumus-rumus baru yang mendatangkan kemaslahatan bagi anak didik.

Para pendidik dituntut mengamati berbagai realita kehidupan, agar mampu melihat gejala-gejala sosial, dan pada akhirnya menghasilkan sebuah rumusan yang tidak berseberangan antara teori dengan realita kehidupan.

Ketukan  keyboardku terus berupaya, untuk melakukan sebuah bentuk berproses, agar mampu mengintegrasikan antara papan tulis dengan realita kehidupan, agar keduanya mampu berjalan secara seimbang, dan tentunya sangat menolak papan tulis yang diajarkan para pendidik yang jauh dari realita kehidupan, apalagi papan tulis para pendidik yang hanya mengejar setoran kurikulum semata.

Semoga Allah SWT memberikan ketajaman ketukan keyboardku, untuk melakukan berbagai pengamatan tentang realita kehidupan, mulai dari yang sederhana sampai yang paling pelik sekalipun, agar suatu saat mampu mencapai sebuah realita kehidupan yang penuh rahmat dan berkah, Amiin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Sabtu, 15 Desember 2012

Apalah Makna Berpikir?....


Manusia dihadapkan berbagai persoalan kehidupan, baik persoalan yang sederhana maupun persoalan yang tergolong rumit, tetapi semua persoalan sangat diperlukan sebuah paradigma pemikiran, untuk menyingkap kebenaran, agar terjadi sebuah impian yang mampu diwujudkan.

Dengan berpikir keberadaan manusia dihadapkan berbagai permasalahan kehidupan. Sehingga manusia terus mencari jati diri sebagai makhluk individu, sekaligus sebagai makhluk sosial dalam menempatkan diri, untuk mewujudkan berbagai kondisi yang terbaik dalam meletakkan berbagai kondisi maupun situasi secara tepat.

Makna berpikir menjadi salah satu jalan, agar dalam menyelesaikan berbagai persoalan tidak terpisah dari kehidupan, karena apalah makna berpikir? apabila terpisah dari realita permasalahan kehidupan, untuk itulah makna berpikir sudah seharusnya terus berusaha menggapai sebuah tujuan dalam peta kehidupan, agar dapat mewujudkan sebuah hasil yang lebih mencerahkan disepanjang perjalanan kehidupan.

Ketika manusia mampu berpikir secara jernih, agar tidak terpisah dari permasalahan kehidupan, berarti manusia dengan karakter berpikir tersebut, telah mampu menjadi jati diri sebagai manusia yang berusaha menempatkan persoalan dengan daya berpikir yang dimilikinya.

Kekuatan berpikir merupakan kelebihan dalam diri manusia dibandingkan makhluk lainnya, karena dengan proses berpikir manusia menjadi jati diri dengan kekuatan yang mampu mewujudkan secara utuh sebagai makhluk hidup.

Proses berpikir manusia mampu membuat peradaban yang membanggakan dalam membangun sebuah realita kehidupan. Sehingga tak mengherankan, apabila manusia dengan daya berpikir dapat mewujudkan sebuah kehidupan dengan daya psikis maupun fisik, untuk mengungkap berbagai misteri permasalahan kehidupan, sekaligus daya berpikir mampu menjadi kekuatan sebagai pengendali dalam diri manusia tersebut.

Berpikirlah dengan berproses dari waktu-kewaktu, untuk menemukan pilihan hidup yang sesuai dengan jati diri, dan tentunya dengan berpikir berusaha mewujudkan keberhasilan sebuah mimpi-mimpi disetiap detak jantung manusia.

Makna berpikir sangat berpengaruh dalam diri manusia, untuk melangkah menuju jalan kehidupan yang telah dilalui disetiap detak, karena makna berpikir tak terpisah dari sebuah proses kehidupan yang telah dilalui didalam diri manusia. Mengingat makna berpikir merupakan sebuah peta perjalanan dalam diri manusia, agar tak terpisah dari situasi maupun kondisi, untuk menggapai visi-misi yang sejalan dengan cara pandang makna kehidupan.

Semoga Allah SWT memberikan daya berpikir kepada manusia, untuk mewujudkan peradaban yang bermanfaat, agar kedepan kehidupan manusia sesuai dengan mimpi dan harapan secara universal, Amiin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Menyelamatkan "Lembaga Peradilan"



Lembaga peradilan sudah lumpuh sebagai garda depan dalam memberikan rasa keadilan maupun rasa persamaan. Sehingga jangan heran, apabila terdapat lembaga peradilan dinegeri Indonesia yang tak jarang melakukan berbagai kebijakan blunder, bahkan telah mengakibatkan lembaga peradilan sebagai pengadil, semakin jauh dari harapan, untuk mewujudkan keadilan diberbagai aspek ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat..

Keberadaan lembaga peradilan sudah seharusnya dapat menjadi garda depan, untuk melakukan sebuah pembersihan dari tindak penyimpangan yang melanggar Undang-undang, tetapi realita kehidupan ditengah-tengah lembaga peradilan sering disalah gunakan oleh segelintir oknum dengan cara jual-beli kasus-perkasus didalam lembaga peradilan.

Jual-beli kasus-perkasus dalam realita kehidupan dilembaga peradilan, telah nyata-nyata menciderai keadilan, karena dengan terjadinya praktek jual-beli dilembaga peradilan, ternyata telah menciptakan tingkat ketidak-percayaan masyarakat semakin meningkat di tengah-tengah realita kehidupan dilembaga peradilan.

Menyelamatkan lembaga peradilan di negeri Indonesia, sudah seharusnya dilakukan, agar bangsa Indonesia mampu berdiri tegak dengan semangat persamaan seluruh masyarakat dimata hukum yang berlaku dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hukum di negeri Indonesia sering di istilahkan "tajam kebawah, tumpul keatas". Sungguh istilah ini membuat telinga panas dingin, karena dengan tajam kebawah, berarti masyarakat bawah tak jarang  mendapatkan keadilan yang tidak selayaknya, tetapi masyarakat kalangan atas sering mendapatkan kelonggaran hukum, padahal keberadaan hukum sudah seharusnya penuh dengan rasa persamaan dan tak pandang bulu dalam menyikapi berbagai kasus ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Dengan realita kehidupan lembaga peradilan yang tak berpihak kepada kaum miskin, tetapi sebaliknya lembaga peradilan terlihat tumpul saat bersentuhan dengan golongan yang berduit, berarti keberadaan hukum dinegeri Indonesia sangat lemah saat menyentuh para kaum berduit, karena lagi-lagi, jual-beli hukum telah terjadi sedemilkian rupa dalam kehidupan lembaga peradilan di negeri tercinta saat ini.

Menyelamatkan lembaga peradilan dari para preman maupun para oknum yang bermain dilingkaran peradilan, maka sudah seharusnya kerja keras dari semua pihak diberbagai lembaga pemerintahan, khususnya lembaga peradilan sudah semestinya melakukan rekonstruksi diberbagai aspek yang bersinggungan dengan hukum di negeri Indonesia, agar kedepan bangsa Indonesia mampu berdiri tegak kembali sebagai bangsa yang menjunjung tinggi keadilan.

Semoga Allah SWT memberikan pencerahan kepada para penegak hukum dinegeri Indonesia, agar para penegak hukum mendapatkan keberhasilan dalam melaksanakan amanah sebagai pengadil yang seadil-adilnya, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Jumat, 14 Desember 2012

Polemik Pro-Kontra RUU Ponpes di Indonesia


Kebijakan DPR yang ingin memperjuangkan RUU Ponpes di Indonesia menuai kritik maupun dukungan, bagaimana tidak? RUU Ponpes dianggap para DPR mampu menjadi jalan yang terbaik dalam menyetarakan pendidikan, baik pendidikan yang berbasis Ponpes, madrasah, dan umum. Sehingga RUU Ponpes sangat dibutuhkan dalam merangka bentuk penyamarataan pendidikan dinegeri Indonesia, apalagi mengingat sejarah keberadaan pendidikan berbasis Ponpes ikut andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, untuk melawan para agresor asing yang ingin menjajah negeri tercinta.

Sedangkan yang kontra terhadap RUU Ponpes menganggap, bahwa pendidikan Ponpes tidak perlu adanya sebuah RUU Ponpes, karena kalau sampai terjadi RUU Ponpes, maka pemerintan akan mengintervensi kurikulum yang ada di Ponpes saat ini.

Kemelut masalah RUU Ponpes membuat berbagai media gencar memberitakan tentang Pro-Kontra dalam membahas masalah RUU Ponpes tersebut. Sehingga polemik tentang RUU Ponpes semakin kuat ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat kaum santri.

Sebenarnya, keberadaan pendidikan Ponpes sudah sejak dahulu kala sudah ada, bahkan sebelum ada pendidikan madrasah maupun pendidikan umum yang ada di Indonesia sekarang, pendidikan dengan berbasis Ponpes sudah terlebih dahulu eksis keberadaannya. Sehingga pemerintah dengan segenap anggota DPR sudah semestinya mampu menggali pendidikan Ponpes yang sudah menjadi acuan sebagai proses pembelajaran dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pendidikan Ponpes merupakan sebuah pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur kemasyarakatan, dan juga berlandaskan moral dengan bersumber ajaran Islam sebagai jawaban dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan. Sehingga pendidikan berbasis Ponpes sangat mendesak diperlukan, untuk digali kembali, agar mampu menjadi acuan dalam membangun sebuah pendidikan di Indonesia, apalagi Ponpes sudah lahir terlebih dahulu dibandingkan pendidikan yang berbasis madrasah maupun pendidikan umum yang diakui pemerintahan saat ini.

Keberadaan RUU Ponpes dapat menjadi polemik berkepanjangan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, apabila DPR dan pemerintah tidak mengambil sisi positif dalam realita kehidupan pendidikan yang ada di Ponpes, apalagi mengenai RUU Ponpes dilatar belakangi tindakan dari DPR maupun pemerintah yang menganggap, bahwa pendidikan Ponpes merupakan sebuah bentuk dari sarang berbagai tindakan terorisme. Kalau RUU Ponpes berdasarkan ketakutan DPR dan pemerintah terhadap tindak terorisme yang dilakukan sebagian oknum para kaum santri dari alumnus pendidikan berbasis Ponpes, maka tinggal menunggu bom waktu para kaum santri pasti akan melakukan perlawanan terhadap pemerintahanan yang dianggap mendzalimi keberadaan pendidikan berbasis Ponpes.

Catatan sejarah besar begitu banyak bertebaran, bahwa penjajahan dinegeri Indonesia yang sudah berlangsung sejak kurang lebih tiga setengah abad, pendidikan dengan berbasis Ponpes telah mampu menempatkan diri sebagai corong perlawanan terhadap segala bentuk kedzaliman.

Begitu juga keberadaan bangsa Indonesia, apabila para penguasa terus melakukan tindak kedzaliman, baik berupa korupsi, kolusi, nepotisme, maka sejarah dapat terulang kembali, bahwa pendidikan berbasis Ponpes akan menjadi corong terdepan dalam melakukan berbagai bentuk aksi perlawanan, seperti: pada masa penjajahan dahulu kala.

Semoga Allah SWT memberikan ketabahan dan daya juang kepada para kaum santri, untuk terus melakukan gerakan positif disegala aspek kehidupan, agar mampu menjadi terdepan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, Amiin...

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Senin, 10 Desember 2012

Modal Awal Dalam Berpolitik





Menempuh jalan hidup menjadi seorang politisi dituntut mempunyai modal awal sebagai bentuk, untuk mendongkrak sebuah popularitas, integritas, akseptabilitas, kompetensi, dan kapabilitas, agar terlihat sebuah itikad baik dalam melakukan sebuah aksi berpolitik dalam diri maupun dalam cakupan yang lebih luas lagi.

Berpolitik membutuhkan modal awal sebagai jalan pelicin, untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin dilalui dalam melakukan berbagai manuver politik, baik politik ditingkat lokal maupun politik ditingkat Internasional,  semua tak lepas dari sebuah bentuk strategi yang cerdas, agar mampu mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan kehendak dalam berpolitik.

Percaturan politik terlihat sangat rumit, kalau hanya sebatas dilihat dari permukaan maupun masuk dalam wilayah tertentu. Mengingat politik membutuhkan aksi, trik, langkah, strategi, operasi, dan bermanuver secara tepat, agar permainan dalam percaturan politik dapat tercapai secara tepat sasaran.

Kerja keras dalam berpolitik sangat diperlukan, untuk menyusun berbagai strategi yang paling sederhana sampai yang paling sulit dicerna, dan tentunya menguasai alur dan medan dalam mengambil langkah , untuk memainkan percaturan politik, agar kemenangan dapat diraih secara maksimal.

Modal awal dalam berpolitik tak lepas dari membangun sebuah kepercayaan maupun membangun sebuah keyakinan, karena ketika seorang politisi mampu membangun sebuah kepercayaan ditengah-tengah realita kehidupan, maka masyarakat akan percaya kepada seorang politisi tersebut.

Kalau masyarakat sudah percaya dengan seorang politisi yang dianggap mempunyai kemampuan, untuk mewujudkan harapan masyarakat secara luas, maka dengan mudah seorang politisi yang dipercaya mampu mewujudkan keinginan masyarakat ditengah-tengah realita kehidupan, untuk mendapatkan kekuasaan yang menjadi impian bagi seorang politisi sejati.

Ketika seorang politisi mampu membangun keyakinan ditengah-tengah realita kehidupan, maka naik ketahap selanjutnya, untuk berusaha secara maksimal dalam membangun keyakinan, karena kepercayaan tanpa keyakinan "bagai sayur tanpa garam".

Setelah mendapatkan keberhasilan membangun sebuah kepercayaan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, maka sudah selayaknya seorang politisi berusaha membangun kejenjang keyakinan. Sehingga seorang politisi tersebut, pada akhirnya benar-benar mampu mewujudkan harapan masyarakat yang lebih luas lagi, karena kepercayaan dan keyakinan sudah masuk dalam realita kehidupan ditengah-tengah masyarakat secara universal.

Berangkat dari gambaran diatas, berarti seorang politisi sudah memenangkan dalam percaturan tahap awal, dan sudah waktunya menuju tahap politik selanjutnya. Mengingat politik tidak sebatas membangun kepercayaan dan keyakinan, tetapi lebih jauh lagi seorang politisi harus benar-benar mampu mewujudkan sebuah harapan besar masyarakat, baik dalam aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, dan berbagai aspek lainnya.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir maupun batin kepada para politisi, untuk terus bekerja dalam membangun kepercayaan dan keyakinan masyarakat, agar terwujud sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai harapan yang lebih luas lagi, Amiin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Belajar Politik Dari Yang Sederhana


Politik memang sulit ditebak alur perjalanannya, bagaimana tidak? karena politik penuh dengan tipu daya muslihat, kalau di ibaratkan politik itu bagai permainan catur, ketika papan catur terlihat warna putih masih lengkap dengan kekuatan bala tentaranya, sedangkan warna hitam tinggal sedikit bala tentaranya dibanding warna putih, tetapi ternyata dalam kondisi tertentu warna hitam, walau hanya sedikit bala tentaranya mampu mengalahkan warna putih dengan skak mat. Inilah bentuk permainan catur dengan kekuatan yang sangat lemah sekalipun mampu mengalahkan kekuatan yang dianggap masih lengkap dengan bala tentaranya.

Ketika membicarakan politik membutuhkan strategi khusus, apalagi politik tak mengenal lawan maupun kawan sejati, maka jangan heran disaat melihat para politisi hari ini bermusuhan, tetapi besok atau waktu yang akan datang malah menjadi kawan dekatnya. Semua itu tak lepas dari eksistensi politik, bahwa dikatakan lawan maupun kawan politik, dikarenakan perbedaan atau persamaan kepentingan, inilah faktor utama penentu dikatakan lawan atau kawan dalam peta perpolitikan.

Belajar dari berbagai politik yang terlihat sederhana, maka akan mendapatkan pelajaran berharga tentang makna politik sesungguhnya, untuk memberikan sebuah gambaran tentang politik itu sendiri. Sehingga jangan heran politik penuh dengan intrik, dan sulit dicari arah jalan langkah perpolitikan secara datar, karena terkadang para politisi itu lupa, bahwa tak ada lawan maupun kawan sejati dalam peta perpolitikan dibelahan bumi.

Inilah perjalanan sejarah yang dapat dijadikan contoh: dalam peta perpolitikan, bahwa bangsa Indonesia pada awalnya bersatu padu mengusir penjajahan, tetapi disaat sudah mendapatkan kemerdekaan, ternyata para tokoh kemerdekaan saling cakar-mencakar, untuk memperebutkan kursi kekuasaan, begitu juga masa reformasi pada awalnya bersatu padu menggulingkan penguasa yang dianggap diktator, tetapi pada tahap selanjutnya para tokoh refomasi ini saling jatuh-menjatuhkan antara satu dengan lainnya, untuk memperebukan singgasana kekuasaan. Berangkat dari perjalanan sejarah inilah dapat menjadi sebuah pembelajaran politik, bahwa politik sulit menemukan lawan maupun kawan sejati. karena semua terus berubah sejalan dengan situasi dan kondisi peta perpolitikan.

Dengan belajar dari politik yang sederhana diharapkan mampu membaca alur perjalanan sebuah peta perpolitikan, agar dalam memasuki wilayah perpolitikan tidak mengalami kehancuran dalam diri para politisi, maka belajar dari pengalaman para politisi terdahulu sangat dibutuhkan, untuk menyusun langkah-langkah politik selanjutnya.

Keberadaan arus gelombang politik memang sangat sulit dihentikan, tetapi paling tidak disaat terjadi arus gelombang politik yang tak terkendalikan, para politisi harus mampu membaca peta politik sesungguhnya, dan akhirnya mampu menemukan langkah-langkah untuk menghadapi gelombang politik, bahkan mampu menaklukkan gelombang politik, karena itulah para politisi harus mampu membaca kondisi dan keadaan yang terjadi.

Berangkat dari tulisan sederhana diatas, para politisi dituntut belajar politik yang paling sederhana sebagai awal mula menuju politik yang lebih rumit lagi dalam menghadapi peta perpolitikan yang semakin semrawut dalam menentukan arah maupun langkah, untuk mengambil sebuah kebijakan dalam mengarungi peta perpolitikan sesungguhnya.

Dari proses pembelajaran peta perpolitikan yang sederhana, mulai dari lingkungan diri sendiri sampai menuju politik ditingkat Nasional maupun Internasional, paling tidak ada sebuah harapan dengan berusaha belajar politik dari dasar yang paling sederhana, dan pada akhirnya mampu menguasai poltik yang lebih rumit lagi, bahkan tidak hanya sebatas permainan papan catur yang terdiri dari bidak-bidak yang siap bertarung dalam mengambil langkah menang atau kalah, namun lebih jauh lagi dengan proses pembelajaran yang paling sederhana, selanjutnya mampu menguasai politik secara universal dan global ditingkat yang lebih tinggi lagi.

Semoga Allah SWT memberikan keluasan ilmu kepada para politisi, untuk membangun bangsa yang lebih beradab dan berakhlakul karimah, agar terwujud sebuah bangsa berjiwa kejujuran dan mempunyai tanggung jawab moral yang lebih baik lagi dari sebelumnya, Amiin.......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Minggu, 09 Desember 2012

Kebangkitan Islam di Pilpres 2014




Pilpres 2014 semakin dekat hadir ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, mulai dari pelosok desa sampai ujung pusat kota, sudah mulai membicarakan berbagai calon presiden yang pantas maju di Pilpres 2014.

Nama-nama sang calon yang muncul di Pilpres 2014 tak lepas dari berbagai kalangan maupun profesi, baik dari pengusaha, tentara, artis,  politisi, akademisi, dan lain sebagainya. 

Pertarungan di Pilpres 2014 merupakan sebuah pintu gerbang kebangkitan Islam dalam memberikan suntikan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk terus membangun disegala aspek kehidupan, baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, akhlak, keamanan, hukum, dan berbagai aspek lainnya.

Islam dalam Pilpres 2014 menjadi sebuah ruh kehidupan, untuk mewujudkan sebuah nilai-nilai dari pengejawantahan hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, dan juga hubungan manusia dengan sang maha khalik, agar bangsa Indonesia dapat menjadi sebuah suri tauladan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara diseluruh belahan bumi.

Kerja keras umat muslim di Pilpres 2014 membutuhkan semangat daya juang dengan mengedepankan kemaslahatan secara kafah, untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan ditengah-tengah realita kehidupan, agar mampu meninggikan harkat dan martabat bagi umat muslim secara universal.

Membangun bangsa dan negara membutuhkan sebuah kerja keras yang bertanggung jawab penuh, agar bangsa dan negara kembali mampu berdiri tegak di alam Nusantara raya dari Sabang sampai Merauke, semua tak lepas dari menggali paradigma khazanah ke-Islaman yang tersurat maupun tersirat.

Kebangkitan Islam di Pilpres 2014 sudah semestinya dilakukan, untuk mewujudkan kemandirian bangsa, agar bangsa Indonesia tidak terjebak dalam lubang penyimpangan, baik penyimpangan kekayaan negara maupun penyimpangan moral bangsa.

Dengan adanya Pilpres 2014 mendatang dapat dijadikan salah salah satu momentum kebangkitan Islam, untuk terus menjadi pemacu kebangkitan Islam yang lebih luas lagi, agar dapat membangun sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tujuan dapat mewujudkan kemerdekaan bangsa yang seutuhnya, bukan kemerdekaan bangsa yang hanya sebatas gincu belaka.

Semoga Allah SWT memberikan ketabahan dan daya juang kepada umat muslim, untuk menghadapi perhelatan akbar di Pilpres 2014 mendatang, agar kebangkitan Islam menjadi sumbu perubahan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menatap masa depan yang lebih baik lagi, Amiin...

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Jumat, 07 Desember 2012

Kejahatan Vs Kebaikan


Kejahatan sering disimbolkan sebuah tindakan berangkat dari kekuatan Iblis, sedangkan kebaikan disimbolkan dari sebuah tindakan yang berakar pada kekuatan Malaikat. Sehingga Iblis dan Malaikat mempunyai sisi yang berbeda dalam pemahaman tentang makna kejahatan maupun makna kebaikan, karena berangkat dari sinilah, ketika menghadapi sebuah tindak kejahatan maupun kebaikan tak jarang disimbolkan dengan istilah "Iblis atau Malaikat" dalam mempersepsikan sebuah tindakan yang terjadi.

Perilaku kejahatan ketika terorganasir mampu menjadi sebuah kekuatan yang mempunyai kedahsyatan yang menakjubkan, bahkan kejahatan yang terorganisir dapat mengalahkan sebuah tindakan dalam bentuk kebaikan, apabila bentuk tindakan kebaikan tidak terorganisir secara rapi. Mengingat segala sesuatu yang terorganisir akan mampu mengalahkan yang tidak terorganisir, kalau di ibaratkan ada sebuah lidi yang berjumlah satu akan mudah dipatahkan, tetapi kalau lidi dari satu biji digabung dengan lidi satunya, dan digabung lagi dengan lidi lainnya. Sehingga terkumpul dengan jumlah banyak lidi, bahkan menjadi sebuah gabungan lidi yang membentuk satu kesatuan yang besar, maka yang terjadi lidi akan sulit dipatahkan.

Dari istilah gabungan lidi dapat diartikan sebuah kekuatan yang terorganisir akan sulit dipatahkan, kalau dibandingkan hanya dengan sebatas satu lidi, karena kalau hanya sebatas satu lidi tanpa ada lidi lainnya, berarti sama dengan ada sebuah bentuk yang tidak terorganisir antar satu lidi dengan lidi lainnya. Sehingga yang terjadi lidi yang hanya berjumlah satu akan mudah dipatahkan, apabila dibandingkan dengan gabungan dari beberapa lidi.

Melihat segala sesuatu yang terorganisir akan mampu menjadikan sebuah kekuatan yang punya nilai kedahsyatan, begitu juga apabila kejahatan terbentuk dengan istilah "terorganisir", maka yang terjadi tindakan sebuah kebaikan mampu dipatahkan dengan kejahatan, karena kebaikan tidak mempunyai kekuatan yang terorganisir dalam memainkan sebuah peran tentang pertarungan.

Perang kejahatan dengan kebaikan merupakan sebuah bentuk pertarungan simbol. Sehingga dengan segala cara nilai kejahatan akan terus menghantui sebuah nilai kebaikan, karena antara kejahatan dengan kebaikan terjadi sebuah kontradiktif, baik dalam bentuk penilaian maupun dalam bentuk makna sesungguhnya. Mengingat kejahatan merupakan sebuah tindakan yang dianggap tidak terpuji, sedangkan kebaikan merupakan sebuah nilai positif, untuk membangun sebuah makna dengan istilah "tindakan mulia dan terpuji".

Kejahatan Vs Kebaikan merupakan sebuah nilai yang sangat berbeda, tetapi walau dua kata antara kejahatan dengan kebaikan mempunyai nilai yang tidak sama, namun pada substansinya nilai kebaikan mengarah menuju sebuah nilai dalam bentuk kemuliaan, sedangkan kejahatan mengarah menuju sebuah nilai yang tercela ditengah-tengah norma-norma kehidupan.

Kalau melihat dari nilai kejahatan dengan kebaikan, maka sebuah nilai kebaikan sudah semestinya mampu menjadi kekuatan yang mengandung sebuah gerakan yang terorganisir, agar kebaikan mampu mengalahkan dari berbagai sumber kejahatan, baik dalam bentuk yang tidak terorganisir maupun dalam bentuk yang terorganisir sekalipun, tentu semua membutuhkan semangat daya juang yang tinggi, untuk membangun kekuatan yang bertumpu pada nilai kebaikan.

Semoga Allah SWT memberikan kebaikan kepada kami semua, untuk mengamalkan segala ajaran suci dari-NYA, agar kami menjadi golongan yang beruntung dalam kehidupan didunia maupun dalam kehidupan diakhirat kelak, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Kamis, 06 Desember 2012

Politik Kesabaran





Bermain politik membutuhkan sikap kesabaran saat menghadapi beragam problematika yang datang maupun pergi, agar dalam berpolitik mampu mengolah permainan secara cantik. Sehingga dalam berpolitik dapat memenangkan sebuah percaturan politik yang terjadi ditengah-tengah intrik maupun tipu daya. Mengingat intrik maupun tipu daya begitu kuat dalam kancah perpolitikan yang terus bergulir dari masa-kemasa.

Kesabaran dalam bermain politik sangat diperlukan dalam menyusun strategi, agar strategi tidak mengalami kebuntuan dalam permainan sebuah perpolitikan. Maka para politisi yang sedang bermain politik sudah semestinya mampu menahan syahwat perut maupun kemaluan, agar dalam menyusun strategi tidak terganggu olah pikir syahwat semata, tetapi para politisi harus lebih mengutamakan kepentingan politik yang menjadi sebuah tujuan dalam memainkan sebuah peta perpolitikan.

Seorang politisi harus sabar ketika menghadapi musibah, baik musibah dalam bentuk bencana alam maupun musibah dalam bentuk intrik negatif yang dilancarkan dari lawan politik. Sehingga para politisi menjadi seorang yang tahan uji dengan berbagai musibah yang datang menerpa ditengah-tengah realita kehidupan perpolitikan.

Mengendalikan nafsu bagi seorang politisi sangat dibutuhkan. Karena kalau nafsu tak dapat dikendalikan yang muncul adalah keserakahan, kalau keserakahan tak dapat dibendung dalam diri seorang politisi, maka yang terjadi kekuatan politik akan semakin berkurang, dan masyarakat tidak percaya lagi terhadap tipe seorang politisi yang penuh dengan keserakahan. Sehingga tak jarang mendengar politisi jatuh maupun dijatuhkan gara-gara permasalahan keserakahan, apalagi keserakahan dekat dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Kesabaran para politisi dalam bermain politik sudah seharusnya dilakukan disegala arah, agar mencapai sebuah tujuan secara maksimal, baik pada masa peperangan fisik maupun peperangan psikis. Maka semua dibutuhkan kesabaran disertai keberanian dalam menahan rasa sakit fisik maupun psikis, untuk mencapai sebuah tujuan kemenangan saat terjadi peperangan dikancah perpolitikan.

Menahan rasa marah sangat diperlukan bagi seorang politisi, agar emosional dapat terkendali dalam bermain percaturan politik. Mengingat ketika emosional tidak dapat dikendalikan, maka yang terjadi konsentrasi pikiran akan menghadapi kerancuan, untuk itulah menahan emosional sangat dibutuhkan dengan penuh kesabaran, agar keberhasilan semakin dekat dalam pertarungan sebuah permainan politik.

Seorang politisi juga membutuhkan kesabaran saat menjaga perkataan yang dianggap rahasia. Karena menyimpan perkataan yang dianggap rahasia sangat diperlukan, agar lawan politik tidak tahu rahasia yang ada dalam pikiran maupun hati dari seseorang yang sedang menyusun strategi politik. Mengingat perkataan yang mengandung rahasia sangat berbahaya, apabila sampai mengalami kebocoran dikhalayak umum.

Bersikap zuhud dapat dijadikan salah satu perilaku para politisi, untuk menghadapi segala permasalahan keduniawian, agar para politisi tidak mengalami kegundahan, apalagi berlebihan dalam memikirkan keduniawian yang menyesatkan. Sehingga dengan zuhud dapat dijadikan langkah kesabaran dalam melakukan beragam aksi maupun reaksi, agar mendapatkan ketenangan dalam memainkan seni perpolitikan.

Dari beragam uraian diatas tentang politik kesabaran, semua butuh sebuah proses dalam menumbuh-kembangkan permainan politik. Karena politik kesabaran dapat dijadikan langkah memenangkan politik dengan proses ketenangan yang penuh kelemah lembutan, namun kuat saat menghadapi beragam serangan yang menerpa disetiap permasalahan politik yang datang maupun pergi.

Kesabaran berpolitik sangat dibutuhkan bagi seseorang yang ingin memenangkan perpolitikan dengan cara elegan, dan jitu dalam memainkan strategi pertarungan politik, baik politik ditingkat lokal maupun politik ditingkat Internasional.

Semoga Allah SWT memberikan kesabaran kepada kami, untuk melakukan berbagai aksi maupun reaksi ditengah-tengah realita kehidupan, agar bentuk kemenangan maupun bentuk kekalahan kami dalam membangun sebuah perpolitikan yang sehat mendapatkan ridha dari-NYA, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Menentukan Kawan, Lawan Dalam Peta Perpolitikan


Kawan maupun lawan sulit diraba dalam percaturan peta perpolitikan, apalagi melihat peta politik yang terus berubah dari kurun waktu-kewaktu. Sehingga peta politik dari masa-kemasa sembilan puluh derajat mengalami rotasi perubahan dalam realita kehidupan masyarakat secara luas. Mengingat peta politik penuh dengan intrik maupun tipu daya yang menyesatkan disaat belum siap bermain di alam perpolitikan.

Peta politik memang penuh intrik maupun tipu daya, tetapi politik bagian dari seni peran, apabila mampu berperan penuh dengan meyakinkan bagi khalayak umum, untuk bermain politik sesuai dengan naluri maupun emosi yang sesuai dengan keinginan masyarakat luas Maka keuntungan akan didapat bagi mereka yang mampu mengambil hati masyarakat pada umumnya. Sehingga dukungan mengalir deras disaat mereka mampu memainkan peran politik sesuai dengan kehendak para pemain.

Politik butuh spirit dalam menjual sebuah gagasan, baik berupa gagasan dalam bentuk sosial, ekonomi, pendidikan, kepercayaan, kesehatan atau dalam bentuk spirit lain, agar dalam menjual sebuah gagasan dapat diterima ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat secara luas.

Bermain dalam peta percaturan politik ditengah-tengah realita kehidupan membutuhkan sebuah cara pandang yang mampu menggerakkan secara positif, baik bagi lawan politik maupun bagi kawan politik, agar lawan segan sebelum bertarung dalam menyusun strategi perpolitikan, sedangkan kawan semakin percaya terhadap kinerja antar kawan politik.

Membedakan kawan maupun lawan sangat sulit ditebak dalam peta pertarungan politik. Karena dalam peta politik tidak ada kawan maupun lawan sejati. Sehingga kawan maupun lawan terlihat abstrak dalam peta perpolitikan, tetapi satu hal yang menjadi pokok mendasar dalam menentukan kawan maupun lawan peta perpolitikan, ketika sama-sama satu kepentingan, berarti itu dapat dikatakan sebuah kawan politik, tetapi kalau berseberangan kepentingan dalam sebuah peta percaturan politik, berarti itu dapat dikatakan lawan politik. Sehingga kawan maupun lawan dalam peta percaturan politik tidak ada kata yang abadi. Karena kepentingan dalam peta politik terus berubah sesuai dengan kondisi dan situasi peta perpolitikan.

Menentukan kawan maupun lawan dalam peta perpolitikan membutuhkan strategi yang tepat, berupa strategi  konflik atau strategi lainnya, agar kawan maupun lawan sulit menebak arah peta politik yang dimainkan bagi para pemain percaturan perpolitikan. 

Menentukan kawan, lawan dalam peta perpolitikan tak lepas berdasarkan dari sebuah kepentingan, baik kepentingan dalam bentuk visi maupun misi, untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang diusung dalam sebuah kepentingan. Sehingga menghasilkan visi misi bersama dalam mengemban sebuah tugas, untuk mewujudkan kemenangan sebuah peta percaturan politik yang sesuai dengan keinginan dari kawan-kawan politik, dan tentunya berusaha mematahkan semaksimal mungkin kepentingan lawan-lawan politik, agar kemenangan politik semakin dekat dalam sebuah peta pertarungan perpolitikan.

Semoga Allah SWT memberikan kemenangan bagi para politisi yang mempunyai sifat kejujuran, ketegasan, keberanian, untuk mengambil sikap demi kepentingan yang lebih luas ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, Amiin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........