Rabu, 30 Juli 2014

Mengambil Hikmah: Perang Israel Vs Palestina



Perang adalah sebuah tipu daya, untuk memenangkan dalam sebuah pergolakan yang penuh dengan berbagai intrik, baik melalui jalur musyawarah maupun jalur kekerasan sekalipun. Setiap generasi manusia tak lepas dari sebuah pertarungan dengan istilah "perang". Mengingat perang sudah menjadi jalan terakhir disaat akal pikiran sudah tidak mampu menemukan sebuah titik terang dalam menyelesaikan sebuah konflik, maka dari situlah jalur perang dengan angkat senjata sebagai bentuk mempertahankan sebuah nafas kehidupan bagi sebuah generasi manusia.

Perang dengan jalur kekerasan memang sangat merugikan berbagai pihak, bagaimana tidak? Perang telah menyebabkan kehilangan harta yang berlimpah, bahkan lebih jauh lagi, perang telah mengakibatkan korban nyawa dalam mempertahankan sebuah kehidupan, tetapi kondisi sudah membentuk antara membunuh atau dibunuh.

Menyedihkan ketika mendengar bahasa membunuh atau dibunuh, tetapi itulah realita kehidupan perang yang tak dapat ditolak dalam sebuah pertarungan antara kematian dan kehidupan. Sehingga perang antara Israel Vs Palestina menjadi sebuah perhelatan akbar pertarungan dengan berbagai senjata kecil maupun besar dengan daya hulu ledak yang mampu mengakibatkan sebuah datangnya kematian.

Ironis, ketika anak-anak maupun masyarakat yang tak ikut bertikai menjadi korban keganasan pertarungan  dalam sebuah peperangan, tetapi apa mau dikata? Perang telah terjadi ditengah-tengah konflik kedua negara. Bahkan konflik antara Israel Vs Palestina sudah tidak hanya melibatkan kedua negara, tetapi berbagai negara ikut mendukung sebagai pemasok senjata maupun dalam bentuk bantuan lain, untuk memuluskan sebuah pertarungan antar kedua negara tersebut.

Perang antara Israel Vs Palestina telah menjadi simbol pertarungan yang tidak sebatas perebutan tanah maupun dalam bentuk perebutan lain, tetapi perang kedua negara tersebut, telah menjadi sebuah perang dengan simbol agama, kalau perang sudah melibatkan atas nama agama, tentu yang terjadi dapat ditebak perang akan semakin runyam dengan segala daya kekuatan.

Melihat kondisi peperangan yang terjadi ditengah-tengah realita kehidupan, sungguh menyedihkan dengan banyaknya korban yang berjatuhan antara kedua negara yang bertikai, tertapi dibalik semua itu dapat diambil sebuah hikmah besar, ternyata perang mampu menyatukan dalam satu padu masyarakat yang bertikai, untuk saling tolong menolong sesama kelompok masing-masing, seperti umat Yahudi, Kristen, dan sekutunya bersatu padu membantu kemenangan Israel, begitu juga kelompok Islam bersatu padu dengan berbagai dukungan, untuk kemenangan bangsa Palestina.

Hikmah besar yang dapat diambil dari sebuah bentuk peperangan, bahwa perang mampu menyadarkan seluruh umat manusia, karena perang sesungguhnya sangat membutuhkan sebuah persatuan dan kesatuan, untuk memenangkan sebuah pertarungan, tentu dalam proses peperangan tidak sekedar senjata yang kuat dia yang menang, tetapi saling memotivasi diri antar satu sama lain, agar kemenangan dapat diraihnya. Maka bersatulah!, Insya Allah peperangan akan segera dimenangkan bagi umat muslim, apabila umat muslim mampu merasakan disaat saudaranya tersakiti, seluruh umat muslim didunia ikut merasakan sakit, tetapi kalau umat muslim acuh tak acuh terhadap sesama saudaranya, maka yang terjadi bangunan persatuan umat muslim mengalami degradasi moral dalam sebuah bangunan persatuan dan kesatuan.

Slogan persatuan dan kesatuan merupakan sebuah bahasa yang mengandung hikmah besar, maka hikmah persatuan dan kesatuan dapat diambil dari sebuah perang antara Israel Vs Palestina. Mengingat kalau umat Yahudi, Kristen dan para sekutunya bersatu, sedangkan umat muslim tidak dalam kondisi bersatu, maka dapat dipastikan umat muslim akan mengalami kekalahan dalam sebuah peperangan, tetapi kalau umat Yahudi, Kristen dan para sekutunya tidak besatu, sedangkan umat Islam bersatu, maka dapat dipastikan kejayaan umat muslim akan segera tiba.

Sudah waktunya umat muslim mengambil hikmah dalam peperangan Israel Vs Palestina, bahwa persatuan dan kesatuan merupakan sebuah kunci kemenangan dalam melakukan sebuah bentuk segala ativitas, baik dalam kondisi perang maupun dalam kondisi tertentu.

Semoga Allah SWT mengabulkan sebuah bangunan persatuan dan kesatuan bagi umat muslim didunia, agar umat muslim mampu mencapai kejayaan secara kafah, Amin.....

Pertarungan Tiga Agama di Jalur Gaza




Konflik agama bukanlah hal baru dalam kehidupan manusia, apalagi  sejarah begitu banyak mencatat tentang pertarungan agama, bahkan pertarungan agama sangat populer dalam peta percaturan politik dibelahan bumi. Sehingga sejak dahulu kala dalam pertarungan agama sering terdengar istilah "perang salib" sebagai jawaban dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, dan perang salib telah melibatkan tiga agama besar, yaitu: Islam, Kristen, dan Yahudi.

Keberadaan konflik agama yang sudah sejak dahulu kala hadir ditengah-tengah keberagaman, tetapi fakta dilapangan konflik agama sangat sulit dicari titik temu, untuk menyelesaikan permasalahan konflik yang merundung umat antar beragama, agar dapat tercipta sebuah perdamaian disegala arah kehidupan.

Uniknya, pertarungan dengan mengatasnamakan agama masih berlangsung sampai detik ini, terlihat bagaimana perang antar kedua negara yang melibatkan Palestina Vs Israel? kedua negara ini dirundung pertarungan tanpa habis, bahkan pertarungannya masih berlanjut sampai sekarang, apalagi  perang antar kedua negara ini, telah menjadi sebuah simbol pertarungan tiga agama besar, yaitu: Islam, Yahudi, dan Kristen, ketiga agama inilah yang dianggap terlibat dalam sebuah pertarungan yang tidak ada habisnya.

Peta pertarungan tiga agama yang sangat membahayakan bagi keutuhan masyarakat antar agama. Mengingat Palestina didukung penuh oleh kelompok Islam, sedangkan Israel didukung oleh kelompok Kristen, yahudi, dan para sekutunya. Sehingga tak heran pertarungan disekitar jalur Gaza hingga sampai detik ini masih berlanjut tanpa ujung.

Dengan adanya Pertarungan tiga agama besar didunia merupakan sebuah realita kehidupan, bahwa manusia mempunyai ambisi berkuasa, untuk mencapai identitas penuh sebagai makhluk yang paling super diantara lainnya. Sehingga wajar manusia dengan memanfaatkan segala kondisi, agar mendapatkan hasrat berkuasa yang menjadi keinginan para pencari singgasana.

Kekuasaan telah menjadi hasrat keinginan sebagian manusia, maka dengan segala cara terus dilakukan, untuk menggapai kekuasaan yang menjadi keinginan dalam merebut singgasana tertinggi, namun menggapai kekuasaan membutuhkan proses yang panjang, agar kekuasaan benar-benar direbut tanpa ada halangan sedikitpun dari para pengganggu sebuah kekuasaan.

Beragam opini yang berkembang dalam konflik dijalur Gaza, bahwa perang dijalur Gaza merupakan sebuah pertarungan perebutan tanah, berangkat dari argumen inilah dalam pertarungan di jalur Gaza tak lepas dari sebuah sudut pandang ekonomi semata, tetapi sebenarnya pertarungan dijalur Gaza sudah menjadi komoditi politik.

Pertarungan di jalur Gaza juga melibatkan perang dalam bentuk agresi militer, untuk memenangkan sebuah pertarungan besar. Sehingga berbagai korban pertarungan dengan bentuk agresi militer di jalur Gaza tak dapat dihindarkan, karena pertarungan di jalur Gaza sudah menggapai pertarungan dengan jalan angkat senjata, sebagai pilihan pertarungan yang banyak menelan korban harta maupun nyawa.

Konflik jalur Gaza banyak opini yang berkembang, bahwa konflik jalur Gaza hanya sebatas pertarungan dalam permasalahan perebutan tanah, ekonomi, sosial, budaya, dan berbagai pertarungan lainnya, namun dalam kelanjutannya pertarungan di jalur Gaza mengarah pada pertarungan tiga agama.

Lalu kalau jalur Gaza sudah menjadi pertarungan simbol agama, berarti pertarungan di jalur Gaza akan semakin sulit dipahami secara nalar. Mengingat pertarungan agama merupakan pertarungan keyakinan. Sehingga menimbulkan sebuah pertanyaan besar, bahwa keyakinan mana yang akan memenangkan dalam pentas pertarungan di jalur Gaza? Sejarah mencatat berkat kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi dengan segala kekuatan mampu menaklukkan tidak hanya sebatas jalur Gaza, tetapi Jerussalem sekalipun dapat dikuasainya. 

Shalahuddin Al-Ayyubi merupakan sosok pemimpin yang mempunyai sifat agung dengan penuh kesatria, bijaksana, serta pengampun saat ia berperang melawan tentara Salib, dan pada akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi mampu menaklukkan dataran Jerussalem.

Melihat sejarah diatas sangat tidak menutup kemungkinan, bahwa Islam, Yahudi, dan Kristen akan silih berganti menguasai daerah Jerussalem, khususnya jalur Gaza yang saat ini menjadi rebutan antar negara Palestina dengan Israel. Sehingga dengan dalih apapun jalur Gaza akan tetap menarik perhatian masyarakat luas, untuk melihat pertarungan yang direbutkan tiga agama besar didunia.

Semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada umat muslim di jalur Gaza, agar umat muslim di jalur Gaza terbebas dari segala penderitaan, Amiin....