Senin, 17 September 2012

Pilkada DKI Jakarta: Pintu Gerbang Imperialisme Baru ala Cina


Cina merupakan bangsa yang terletak dikawasan Asia timur dengan penduduk terpadat dibelahan bumi. Sehingga wajar, apabila melihat dari jumlah penduduk Cina yang begitu besar. Maka masyarakat Cina tersebar diberbagai negara. Bahkan bangsa Indonesia juga tak lepas dari tujuan masyarakat Cina dalam menyambung hidup yang semakin semrawut dialam semesta saat ini.

Sebenarnya, masyarakat dari negara manapun berasal sangat diperbolehkan tinggal dinegeri Indonesia, selama memenuhi aturan yang berlaku di Indonesia, tetapi kalau bangsa asing yang tinggal di Indonesia ingin menguasai kekayaan masyarakat setempat dengan sepihak, tentu sangat ditentang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejak dahulu kala masyarakat pribumi sangat arif dalam menyambut tamu dari bangsa asing, tetapi dengan kearifan masyarakat pribumi, sering dimanfa'atkan sepihak oleh bangsa asing yang datang ke-Indonesia. Seperti pada zaman bangsa eropa masuk kenegeri Indonesia dengan cara lemah lembut yang Seolah-olah ingin berdagang, tetapi fakta dilapangan bangsa eropa malah mencengkeram bangsa Indonesia dengan bentuk imperialisme dan kolonialisme.

Bangsa Cina tak jauh beda dari bangsa eropa. Mengingat kekayaan bangsa Indonesia yang begitu kaya. Sehingga dengan berbagai cara Cina ingin menguasai bangsa Indonesia dengan cara eksploitasi sepihak dalam berbagai perusahaan dinegeri Indonesia.

Kekayaan bangsa Indonesia cenderung dinikmati segelintir masyarakat, tetapi masyarakat yang menguasai kekayaan bangsa Indonesia tak lepas dari masyarakat Cina dan masyarakat bangsa lain. Sehingga wajar dinegeri Indonesia telah terjadi sebuah peristiwa minoritas menguasai kekayaan mayoritas, tentu semua tak lepas dari masyarakat Cina dan bangsa asing dalam menguasai kekayaan bangsa Indonesia secara sepihak.

Propaganda kebohongan tentang minoritas tertindas oleh mayoritas merupakan sebuah tipu daya politis. Bahkan sering didengung-dengungkan diberbagai media sekuler, agar mendapatkan dukungan dari tingkat Internasional, padahal kalau melihat secara mendalam minoritaslah yang telah melakukan penindasan terhadap mayoritas dalam aspek ekonomi dan berbagai aspek lain.

Melakukan tindak kekerasan terhadap kelompok tertentu dengan dalih apapun, tentu tidak dibenarkan didalam hukum negara, tetapi disaat luapan emosi masyarakat mayoritas sudah tidak terbendung lagi. Maka hukum negara sudah berganti menjadi hukum massa. Karena imperialisme minoritas begitu mengganas terhadap mayoritas.

Masyarakat Cina tergolong salah satu bangsa asing yang menguasi berbagai kekayaan dinegeri Indonesia. Mengingat masyarakat Cina menguasai berbagai perusahaan besar maupun kecil diseluruh kawasan Indonesia. Sehingga masyarakat pribumi lebih banyak bekerja menjadi buruh diperusahaan Cina atau bekerja sebagai pembantu rumah tangga terhadap masyarakat Cina.

Melihat masyarakat pribumi banyak yang menjadi buruh dan pembantu Cina, tentu merupakan sebuah keprihatinan besar bagi segenap tumpah darah anak bangsa. Karena bagaimanapun juga? Sudah semestinya masyarakat pribumi hidup sebagai juragan dinegeri yang kaya raya, tetapi fakta dilapangan banyak masyarakat pribumi yang mengalami kemiskinan. Karena disebabkan demokrasi yang kebablasan, telah menciptakan ruang baru terhadap Cina dan bangsa lain, untuk menguasai kekayaan yang terdapat dinegeri Indonesia.

Masalah pilkada DKI Jakarta dengan majunya calon dari Cina sebagai wakil gubenur, salah satu bukti ambisi kekuasaan masyarakat Cina dalam mengarungi tapak singgasana kekuasaan, tentu kedepan sangat membahayakan bagi masyarakat pribumi dalam mengarungi sebuah tatanan kebangsaan.

Majunya dari perwakilan masyarakat Cina dalam pilkada DKI Jakarta, lengkap sudah bahwa masyarakat asing dengan berlindung dibalik demokrasi ingin menguasai tidak hanya sebatas kekayaan bangsa Indonesia, tetapi lebih jauh lagi. Bahwa masyarakat asing ingin menguasai ekonomi, sosial, politik dan berbagai kekuasaan lain.

Dengan demikian keturunan Cina maju di pilkada DKI Jakarta merupakan salah satu pintu gerbang, bangsa asing yang ingin menciptakan hegemoni terhadap bangsa Indonesia. Sehingga masyarakat asing dapat menguasai tidak sebatas masalah ekonomi yang dikuasai, tetapi pemerintahanpun juga ingin dikuasainya. Sungguh pemaparan diatas sangat ironis bagi masyarakat pribumi dinegeri Indonesia.

Semoga masyarakat pribumi mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dalam menghadapi segala ujian maupun cobaan yang datang dan pergi secara silih berganti, Amiin.........

Salam dari kami
Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar